Semakin banyak masyarakat Indonesia yang mulai berinvestasi, bahkan menunggu usia matang dulu, banyak diantaranya anak muda yang juga sudah mulai menginvestasikan uangnya ke beberapa instrumen untuk merasakan keuntungan di masa depan.
Faktanya memang tidak dapat dipungkiri bahwa investasi tidak selalu mudah dan aman, karena selain potensi keuntungan yang didapatkan, maka di satu sisi juga ada kemungkinan risiko atau kerugian dari investasi tersebut. Sehingga alangkah baiknya untuk pemula memilih investasi yang aman, seperti deposito. Deposito adalah tabungan berjangka yang umumnya diterbitkan oleh bank atau lembaga keuangan.
Jenis-Jenis Deposito
![]() |
Pic : Freepik |
Penting untuk diketahui bahwa deposito ini sendiri terbagi atas beberapa jenis, agar tidak salah pilih maka kenali terlebih dahulu informasinya berikut ini:
1. Deposito berjangka
Jenis yang paling umum adalah deposito berjangka, di mana deposito ini merupakan jenis yang umum diterbitkan oleh bank, yaitu nasabah diberikan kebebasan untuk menentukan jangka waktu kontrak mulai dari 1,6 hingga 12 bulan.
Deposito berjangka bisa didapatkan melalui bank langsung maupun online, bahkan nasabah sendiri juga diberikan kemudahan untuk mencairkannya Meskipun tidak datang secara langsung ke bank, namun jika seandainya nasabah melakukan pencairan sebelum tanggal jatuh tempo, maka bunga tidak akan ditambahkan sesuai perjanjian awal.
2. Sertifikat deposito
Sertifikat deposito adalah tabungan berjangka yang di mana beberapa produknya dibekali dengan sertifikat, yaitu hanya diterbitkan dalam bentuk sertifikat tanpa nama pemilik, Sehingga nantinya deposito jenis ini dapat dicairkan oleh siapapun yang memegangnya ke bank yang bersangkutan.
3. Deposito on call
Yaitu tersedia juga Deposito yang memiliki jangka waktu lebih singkat dibandingkan dengan deposito pada umumnya, yaitu hanya sekitar satu minggu hingga maksimal satu bulan saja, namun dengan Nominal uang yang besar, mulai dari 50 juta hingga 100 juta rupiah, inilah yang dikenal sebagai deposito on call.
Kelemahan Deposito
Sama halnya dengan instrumen investasi yang lainnya, deposito adalah salah satu jenis instrumen investasi yang juga beresiko kerugian, namun tingkat kerugiannya memang relatif kecil, Adapun beberapa kelemahan dari deposito ini yang harus diketahui, yaitu:
- Dikenai dengan pinalti ketika melakukan penarikan dini, yaitu ketika nasabah menarik uang sebelum tanggal jatuh tempo maka dikenai dengan potongan bunga atau bahkan tidak bisa mendapatkan bunga sama sekali sesuai.
- Suku bunga tetap, Termasuk ke dalam instrumen investasi yang kurang pas untuk menghadapi inflasi karena suku bunganya tetap.
- Dipotong pajak, seperti yang diketahui bahwa penarikan uang pada saat deposito atau kontrak berakhir maka akan dikenai dengan pajak, biaya pajak ini juga relatif tinggi sekitar 20% dari bunga yang didapatkan.
- Kurang fleksible, deposito bukan termasuk ke dalam instrumen investasi yang fleksibel, karena sejarah tingkat pencairan atau likuiditasnya juga rendah, hanya bisa dicairkan ketika kontrak sudah habis.
Tips Memilih Deposito Yang Tepat
![]() |
Pic : Unpslash |
Deposito yang dikeluarkan oleh berbagai lembaga keuangan atau bank di luaran sana tidak semuanya aman, banyak juga diantaranya lembaga keuangan yang bermasalah hingga merugikan nasabahnya, jadi berikut ini ada beberapa tips yang bisa dilakukan untuk memilih Deposito yang tepat, yaitu:
1. Pilihlah bangun dengan reputasi yang baik, Penting untuk tidak asal memilih lembaga perbankan yang mengeluarkan deposito, pastikan bahwa bank tersebut punya reputasi yang baik dan sudah terjamin legalitasnya yaitu terdaftar oleh OJK, apalagi jika seandainya nasabah ingin membeli deposito berbasis online yang sering kali dijumpai saat ini.
2. Pastikan mengecek kondisi keuangan perbankan tersebut, utamakan memilih bank yang kondisi keuangannya sehat sehingga risiko untuk mengalami kolaps atau kebangkrutan juga lebih rendah, karena saat bank tersebut kolaps atau bangkrut maka investor juga yang akan dirugikan, mengingat uangnya tidak bisa ditarik secara mudah meskipun sudah dijamin oleh LPS, namun prosesnya rumit dan membutuhkan waktu lama.
3. Jangan mudah tergiur dengan penawaran suku bunga tinggi, ketahui juga mengenai suku bunga maksimal yang dijamin oleh LPS, karena ketika bunga yang ditawarkan terlalu besar melebihi yang dijamin oleh LPS, Ketika suatu saat terjadi masalah maka uang tidak akan dijamin kembali.
4. Pastikan yang mudah aksesnya, yaitu yang mempermudah proses pencairan atau penarikan deposito, seperti dengan menghadirkan fitur atau layanan berbasis online.
Semakin mudah investasi deposito hanya melalui Bank Saqu, karena mulai dari pembukaan rekening sampai dengan investasi dan pencairan dana dapat dilakukan online lewat aplikasi Bank Saqu.
Deposito adalah pilihan terbaik untuk mulai belajar investasi, meskipun keuntungannya tidak besar namun relatif lebih aman dibandingkan instrumen investasi yang lainnya. Investasi deposito melalui bank Saqu ini dapat dimulai dari modal 1 juta rupiah saja, ajak semakin banyak teman dan dapatkan bunga tambahan.
Posting Komentar